Selasa, 05 Mei 2020

Info Lengkap Minyak Bumi


Beritahukan Saya - Minyak bumi disebut juga sebagai emas hitam ialah cairan kental, coklat gelap dan kehijauan yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi yang tersusun dari rantai – rantai hidrokarbon.

Pengertian Minyak Bumi


Minyak bumi yang dijuluki sebagai emas hitam (petroleum dari bahasa Latin petrus –  kurang serta oleum – minyak) merupakan cairan yang kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang udah terbakar, yang berada pada lapisan atas dari beberapa area di dalam kerak bumi,

Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, namun berbeda-beda dalam penampilan, kemurnian, serta komposisi. Minak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak.

Lokasi sumur-sumur munyak tersebut didapatkan setelah melewati proses pengetahuan geologi, analisis sedimen, karakter serta struktur sumber, serta bermacam pengetahuan lainnya. Lalu minyak bumi diproses di tempat  pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihna sehingga menghasilkan bermacam bahan bakar,

mulai dari bensin dan minyak tanah sampai dengan aspal serta bermacam reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik serta obat-obatan. Minyak bumi dipakai untuk memproduksi bermacam barang dan material yang dibutuhkan oleh manusia.

Proses Pembentukan Minak Bumi

Minak bumi merupakan hasil dari peruraian (dekomposisi) materi hewan dan tumbuhan di sebuah daerah yang subsidence (turun) dengan perlahan. Daerah itu biasanya berupa laut batas lagoon (danau) sepanjang pantai atapun danau seta rawa di daratan,

Sedimen diendapkan bersama-sama dengan materi tersebut serta kecepatan pengendapan sedimen harus cukup cepat sehingga setidaknya bagian materi organik itu bisa tersimpan serta tertimbun dengan baik sebelum terjadi pembusukan.

Waktu yang terus berjalan secara geologi serta tempat pengendapan semakin terbenam ke dalam permukaan bumi yang lebih dalam, sebab bertambahnya berat terhadap sedimen dan material yang menimbun di atasnya, atau karena gaya tektonik yang menimbulkan efek subsidence. Material organik terbenam semakin dalam sehingga menagalami tekanan serta suhu yang semakin tinggi.

Proses itu akan menimbulkan perubahan kimiawi dari bahan material organik tersebut. Perubahan material tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya campuran bahan hidrokarbon yang komposisinya sangat kompleks, baik hidrokarbon yang berupa cairan atapun yang berbentuk gas.

Kenaikan suhu terhadap kedalaman rata-rata didunia sekitar 20 –  55 derajat celcius per kilometer. Disumatera sendiri bisa mencapai kurang sekitar 100 °C/km. Sedangkan habitat minyak baru terbentuk pada suhu sekitar 65 – 150 °C yang umumnya berada pada kedalaman 1.5 – 3 km. Pada kedalaman 3 – 6 km batuan reservoer akan lebih didominasi gas daripada minyak. Untuk kedalaman yang lebih dalam lagi suhu akan berbeda menjadi lebih tinggi sehingga gas akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan mengalamai dekomposisi .

Biasanya minyak bumi terendapkan dalam batuan sedimen berpori baik yang mempunyai nilai porositas 45% (reseroar yang begitu baik). Sebab semakin lama batuan tersebut terendapkan serta tertimbun material diatasna, maka batuan tersebut akan terkomplaksi serta hal tersbut dapat mengakibatkan nilai porositasnya berkurang.

Minyak, gas, serta air akan tersimpan atau terkimpul di ruang pori-pori dari batuan berpori tersebut. Disebabkan tekanan gravitasi, maka fluida tersebut bergerak di dalam batuan perlahan-lahan. Bantuan yang bisa meloloskan fluida disebut sebagai batuan yang permeabel.


  1. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa – senyawa organik yang berasal dari jasad  organisme – organisme kecil yang hidup di laut / perairan jutaan tahun yang lalu. Prosesnya ialah organisme – organisme tersebut akan mati , kemudian mengendap di dasar cekungan sedimen sehingga menghasilkan basin endapan.
  2. Kemudian basin endapan ini lama – lama akan tertimbun oleh batuan – batuan lain yang ada di atasnya sehingga lambat laun letaknya akan semakin kebawah dimana suhu dan tekanan meningkat sehingga terjadilah proses penguraian dan dihasilkanlah minyak bumi.
  3. Minyak yang dihasilkan oleh batuan Induk itu memiliki kerapatan lebih rendah daripada air sehinggga minyak – minyak itu bergerak ke atas melewati lubag berpori, namun kebanyakan minyak bumi terperangkap di batuan tidak berpori sehingga perlu dilakukan pengeboran.